Tapi, kucing sendiri diperkirakan umurnya hanya 10-15 tahun saja. Ketika kucing peliharaan meninggal, jasadnya jangan dibuang begitu saja, tapi harus dikuburkan dengan layak. Namun, bagaimana cara menguburkan kucing dengan benar? Simak tata cara menguburkan kucing yang benar di bawah ini!
Sebelum kucing mati, biasanya memiliki ciri-ciri atau sifat tersendiri yang bisa kita amati dalam kebiasaan sehari-hari yang biasa kita jumpai. Tanda Kucing Mau Mati.
1. Sering Menyendiri
Selain cara
menguburkan kucing, kamu pun harus memperhatikan gerak-geriknya yang
tidak seperti biasa. Seperti, sering menyendiri di tempat yang gelap dan
sunyi adalah salah satu tanda kucing menuju ajalnya. Karena memang ini
sudah menjadi fitrahnya si kucing, ketika merasa hidupnya sudah tidak
lama lagi dia akan cenderung menjauh dan menyendiri.
2. Kucing Semakin Pasif
Menjelang
kematiannya, kucing peliharaanmu akan menjadi lebih pasif dari
biasanya. Seperti keseharian normalnya yang masih senang bermain sama
kamu, akan tetapi tiba-tiba dia berubah. Tidak mau bermain lagi atau lebih memilih tidur dan menyendiri.
3. Nafsu Makan Kucing Menurun
Nafsu makan kucing akan menurun sebelum kematiannya. Walaupun kamu memberikan makanan favoritnya seperti biasanya, dia akan makan sedikit sekali. Atau tidak makan sama sekali.
4. Tubuh Kucing Menjadi Dingin
Tubuh kucing biasanya hangat, karena kucing adalah salah satu hewan yang berdarah panas. Akan tetapi menjelang kematiannya, suhu tubuh kucing bakal menurun drastis.
Hal ini dikarenakan metabolisme tubuhnya sudah berkurang.
5. Kesulitan Bernafas
Tanda kucing akan mati berikutnya adalah sesak nafas dan tidak bergerak
sama sekali, Matanya juga jarang sekali untuk berkedip walaupun sudah
dielus.
Cara menguburkan kucing yang sudah diajarkan
1. Mencari Tempat yang Tepat
Apabila kucing yang mati adalah peliharaanmu, sebaiknya pilih lokasi yang dekat dengan rumah. Ketika memilih lokasinya, pastikan jauh dari sumur air tanah agar tidak mencemari dan menyebabkan airnya jadi bau. Namun jika kucing yang mati bukan kucing peliharaanmu, kuburkan kucing tersebut di lokasi terdekat.
2. Membuat Lubang Kuburan
Cara menguburkan kucing yang benar adalah dengan membuat lubang berbentuk persegi panjang. Buatlah lubang dengan ukuran dua kali panjang kucing dan lebar menyesuaikan dengan ukuran tubuh, lalu kedalamannya minimal 30 cm.
Sebagai catatan, kucing mati biasanya dalam posisi terbaring dengan keempat kakinya lurus, sehingga kamu perlu menyesuaikan ukuran lubangnya dengan benar. Jika ada air saat membuat lubang, maka kuraslah terlebih dahulu atau cari tanah yang tidak berair.
3. Beri Alas untuk Jasad Kucing
Ketika menguburkan kucing, tak sedikit yang kebingungan apakah jasad kucing harus dikubur pakai kain atau tidak. Cara menguburkan kucing menurut Islam bisa menggunakan alas dedaunan yang masih segar untuk jasadnya, jadi tidak harus menggunakan kain.
Dedaunan yang digunakan sebaiknya memiliki luas permukaan yang lebar seperti daun pisang. Penggunaan alas untuk jasad kucing ini sangat penting untuk meminimalisir bau bangkai kucing, apalagi jika kedalaman kuburannya dirasa kurang.
Jika kamu tidak menemukan dedaunan, kamu juga bisa menggunakan kain bekas untuk membungkus seluruh badan kucing layaknya kain kafan pada jenazah manusia. Namun, bagaimana jika kondisinya harus menguburkan kucing yang tertabrak?
Pada kondisi ini, pasti jasad kucing akan mengeluarkan darah yang banyak. Untuk menguburkan kucing yang tertabrak, sebaiknya jasadnya dibungkus menggunakan kain agar darahnya tidak berceceran.
4. Mulai Timbun dan Padatkan Tanah
Setelah kuburan kucing selesai dibuat, kuburkan kucing dengan posisi yang tepat dan timbun lubangnya dengan tanah. Ketika lubang kuburan sudah tertutup, jangan lupa untuk memadatkan tanahnya. Menimbun jasad kucing sangat diperlukan agar tidak menimbulkan bau tidak sedap yang biasanya keluar beberapa hari kemudian.
5. Menaburkan Bunga dan Memberi Tanda
Apabila tanah kuburan kucing sudah dipadatkan, berikan taburan bunga atau batu nisan untuk menandai letak kubutannya. Doa untuk Kucing yang Meninggal kuburan hewan peliharaan.
Dalam pandangan Islam, jika seseorang menabrak kucing di luar kesengajaannya, maka dia tidak menanggung risiko apa pun. Namun jika kucing tersebut adalah peliharaan orang lain, maka wajib menanggung ganti rugi kepada pemiliknya. Dalam surah Al-Ahzab, Allah Swt. berfirman:
“Tidak ada dosa bagi-mu untuk perbuatan yang kamu tidak sengaja, tetapi (yang ada dosa) apa yang disengaja oleh hatimu.” (QS. Al-Ahzab: 5)
Dengan kata lain, tugas bagi mereka yang secara tidak sengaja menabrak kucing hingga mati adalah menguburnya agar bangkai kucing tersebut tidak mengganggu orang lain.
Berkah mengubur kucing adalah memuliakan makhluk hidup ciptaan Allah Swt. Begitu pula dengan mendoakan kucing. Hukum mendoakan kucing sebenarnya diperbolehkan saja. Namun, tidak ada doa khusus dalam Islam yang mengajarkan hal tersebut.
Kita cukup menguburkan bangkai kucing setelah mati, karena memang hal ini diajarkan dalam Islam. Tetapi, kamu boleh saja jika ingin mendoakan dengan surat Al-Fatihah. Secara manusiawi, menangisi kepergian kucing atau sesuatu yang disayangi karena kepergiannya hukumnya adalah mubah (diperbolehkan), asalkan tidak berlebihan dan sampai membuat stres.
Nah jika kita sudah memahami bagaimana cara mengubur kucing yang sangat disukai oleh rasulullah maka sebaiknya kita mengikuti sebagaimana ajaran yang telah dianjurkan agar kita juga mendapat keberkahan sebagai pecinta binatang atau hewan sebagaimana kita menyayangi kucing.